Select Language



Followers

IT Programmer. Powered by Blogger.

13 May 2010

Menulis Itu Gampang!

"Om Swastiastu"

Menulis mungkin menjadi hal yang paling mendasar dan hampir dilakukan oleh setiap orang yang melek aksara. Tentu saja, menulis tak bisa dianggap remeh, meski terdengar gampang. Anak TK pun bisa menulis bukan? Tetapi, anak TK juga terkadang mengalami kesulitan dalam menulis. Kesulitan itu terletak pada bagaimana anak TK menghafal keduapuluh enam abjad dan sepuluh jenis model angka, lalu mengguratkannya pada kertas lengkap dengan bentuk yang tepat sehingga dapat terbaca. Nah, sama halnya dengan orang yang telah mempunyai lebih banyak pengetahuan tentang menulis—lebih dari menghafal bentuk huruf dan angka. Permasalahan banyak dijumpai saat seseorang menulis sebuah karangan, esai, cerpen, dan semacamnya. Ketika seseorang terbentur masalah kehabisan ide dan ngadat hingga di kalimat ke sekian, karangan tersebut juga terancam tak terselesaikan.

Saya selalu menemukan pertanyaan yang lazim diutarakan oleh orang-orang yang merasa dirinya tidak percaya diri akan hasil tulisannya.  Misalnya saja, apakah  menulis diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki bakat menulis saja?

Dari pengalaman menulis saya selama ini, inilah hambatan-hambatan yang hampir setiap orang akan berpendapat sama, yaitu:
•    Merasa tulisannya jelek dan tidak menarik,
•    Merasa malu kalau tulisan dibaca oleh orang lain,
•    Merasa bakat saya sangat kurang dalam hal tulis menulis,
•    Kesulitan membuat alur atau struktur tulisan,
•    Kesulitan mencari gaya penulisan yang khas
•    Dan satu hal yang paling fundamental yang pernah saya alami setiap kali saya akan menulis adalah; kesulitan menemukan ide yang menjadi dasar tulisan saya.

Dua kata tersebutkata merasa dan kesulitan, menjadi problem utama setiap orang. Rasa minder dan khawatir kalau tulisannya tidak menarik. Padahal, belum tentu apa yang dirasakan sama dengan kenyataannya. Bisa saja tulisan tersebut dapat menginspirasi banyak orang, padahal menurut si empunya tulisan, hal yang ditulisnya terkesan biasa-biasa saja.
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang perlu dicatat agar para pembaca memahami bahwa menulis itu gampang dan menyenangkan.

Pertama, menulis itu adalah sesuatu yang sangat alami, seperti halnya berkomunikasi dengan orang lain. Bedanya, menulis itu menghasilkan sesuatu yang berbentuk tulisan, sedangkan berbicara dilakukan secara lisan. Ketika seseorang lahir dan tumbuh, mereka dapat berinteraksi dengan orang lain, menerima dan menyampaikan informasi dari dan kepada orang-orang di sekitarnya. Intinya sama saja, yaitu penyampaian informasi. Untuk menambahkan latar belakang suatu cerita dan memperjelas apa yang terjadi, dalam teknik menulis maupun berkomunikasi secara lisan menggunakan rumus yang sudah ratusan tahun digunakan, yakni 5W+1H (what, when, where, who, why, how). Ketika menyampaikan suatu berita dengan rumus tersebut, maka informasi tersebut telah dipaparkan secara rinci. Tidak susah, bukan?

Kedua, mudahnya menulis itu sama seperti mudahnya bercerita. Selama orang itu dapat membaca dan menulis, maka memaparkan cerita dalam bentuk tulisan menjadi mungkin. Setiap orang mampu menulis. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh orang yang mau menulis, seperti yang telah banyak disampaikan oleh para trainer dan penulis.

Ketiga, ketika sudah terbiasa dalam bahasa tulisan, maka seperti halnya pemain musik, penulis dapat menari dalam tulisannya. Memainkan emosi pembaca, mencari sudut pandang yang berbeda dari orang kebanyakan, dan mungkin juga menyampaikan sesuatu yang orang lain tidak peduli. Maka pengalaman menulis adalah penting, sepenting latihan bagi pemain musik. Tidak akan pernah ada orang terlahir langsung pintar di satu bidang, hukum alam tidak dapat dimanipulasi. Proses tanam, merawat dan memanen adalah proses yang tidak dapat dipotong. Menanam hari ini, langsung menuai esok pagi, tidak akan pernah ada. Ada proses yang tidak dapat kita langkahi, maka mulailah berlatih.
Keempat, untuk menjadi penulis yang baik, maka ilmu yang telah Anda miliki harus terus dikembangkan, termasuk wawasan, dan informasi yang semakin mudah dijumpai di berbagai media. Semakin kaya akan informasi, semakin mudah penulis mengaitkan suatu data dengan suatu cerita.
Semakin indah dan menarik bahasa yang dikuasai seorang penulis dalam bertutur, karena informasi akan sangat membantu mencarikan alur-alur untuk menulis. Seperti sosial, hukum, ekonomi, pendidikan, estetika, etika, agama dan lain sebagainya. Hanya penulis yang tidak ingin berkembanglah yang tidak mau meningkatkan ilmunya, tidak mau mengasah lagi ilmu-ilmu yang telah ia kuasai.

Kelima, seorang penulis akan terlatih berfikir logis dan analitis, oleh karena itu, setiap individu yang ingin mengembangkan kemampuan menulisnya, harus mengasah kemampuan logis dan analisisnya. Mencari kaitan suatu data, merunutkan suatu cerita, memaparkan dan akhirnya menjadi enak untuk dibaca.

Saya coba rangkumkan, dan tinggal dipraktekkan.
1)    Banyaklah berlatih, karena praktek akan membuat diri seseorang semakin terasah
2)    Tulislah tanpa mengedit, jangan menulis sambil mengedit tulisan
3)    Mulailah dari sekarang
4)    Buatlah bagan cerita, agar lebih mudah
5)    Mintalah pendapat orang tentang tulisan Anda.
Ini semua merupakan rangkuman yang saya coba berikan, walaupun tidak mudah dalam melakukannya, dan proses kemampuan menulis seseorang juga dipengaruhi oleh apa yang ada di dalam otak penulis, maka setiap orang, mempunyai kemampuan menulis sesuai dengan gaya masing-masing.

Selamat menulis. Semoga bermanfaat bagi khalayak ramai.

"Om Santhi, Santhi, Santhi, Om"



Comments:

Ada 5 comments pada “Menulis Itu Gampang!”
adi waskito gendenk said...
pada hari 

gde angga prawira.. hahah
kayaknya saya mulai tertarik untuk menulis nih...

IT Programmer said...
pada hari 

hahahaha...
terimakasih,, menulis itu perlu sobb,, ada banyak cara untuk menyalurkan bakat menulis,, lewat blog juga bisa.. dan yang ditulis itu apapun bisa.. termasuk pengetahuan yang bisa kita bagi kepada dunia.. hehehe

pencariangin said...
pada hari 

yaaah...saya juga doyan nulis dan isinya cuma menuhin leptop ato kadang2 cuma menuhin note kuliah kalo lagi bosen...

tapi saya terlalu sering jatuh cinta sama judul. meski tulisannya belom jadi, saya pasti bikin judul dulu, dari judul baru saya kembangkan menjadi cerita...

huhuhu...

ketika tulisan sudah panjang dan sebenarnya sudah patut disudahi *untuk tulisan fiksi* Kok rasanya susah banget yaa, awalnya endingnya ada, tapi jadi nemu inspirasi baru buat bikin ending yang lain dalam perjalanan menulis..

gina said...
pada hari 

huaaa.. senasib. saya juga suka jatuh cinta duluan sama judulnya.
tapi biasanya kalo udah mandek, saya pending selama sekian lama. nah, pas udah lupaaaa.... trus ubek2 laptop lagi, nemu tulisan lama itu eh dapet inspirasi buat ngelanjutin lagi.

emang sih kadang2 kepincut sama ide baru yang lain sebelum tulisan lama itu selesai.
katanya begitu seninya menulis *fiksi*

kalau diibaratkan, tulisan yang mandek itu adalah masa lalu, samtaim, ketika kita jenuh dengan apa yang telah kita kerjakan hari ini, tanpa sadar kita sering melongok lagi ke masa lalu itu untuk mencari hal-hal yang perlu dipergunakan untuk masa sekarang.

bisa jadi ide-ide lama yang kepending itu diselipin di tulisan yang baru kita buat.. ^^
kan seru tuh..

IT Programmer said...
pada hari 

wahhh,, ada dua orang sastra muda berkomentar,, hahaha,, mantap mantap,, lanjutkan!! Indonesia menunggu karya-karya kalian yang lainnyaa...

Social Media


Facebook Page

Programming Tutorial


Info


Tips
Downloads
Friends
 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Bali Web Development | Privacy Policy | Rise Up!!